Label

Selasa, 01 Februari 2011

RUDE BOY



Pada tanggal 5 Agustus 1962, Inggris memberi kemerdekaan bagi Jamaika setelah 300 tahun menjajah. Dan musik Ska pun muncul beriringan dengan perayaan kemerdekaan bagi negara Jamaika. Ska sendiri merintis perkembangannya sejak era 50-an (tahun 50-an adalah era dimana musik modern dimulai di Jamaika), era ini disebut dengan ERA SOUND SYSTEM.

ERA SOUND SYSTEM
Yaitu sebuah budaya unik yang hingga saat ini masih ada di Jamaika. Dinamakan demikian karena kalangan kelas bawah tidak punya jalan lain untuk sekedar mendengarkan musik selain dengan memutar piringan hitam musik Jazz, Motown, dan R & B dari Amerika. Kemudian menggunakan pengeras suara (sound system), lalu menggelar pesta dijalanan untuk kaum bawah yang haus akan hiburan namun tidak mampu untuk masuk kedalam klub-klub yang terbilang mewah dan mahal, atau bahkan hanya untuk berlibur ketempat-tempat wisata.
Sebut saja sebagai Lower Class Entertainment.

ERA LIVE MUSIC
Pada mulanya para musisi Jamaika hanya memainkan lagu-lagu Jazz dan R & B, seperti :
Fat Domino, Louis Jordan dan Ray Charles. Namun seiring berjalannya waktu, musisi-musisi dari Jamaika ini merasa harus membuat lagu sendiri dengan cara meniru gaya artis R & B Amerika, terutama Boogie Woogie ala New Orleans. Dititik sadar para musisi seperti Laurel Aitken dan Skatalites dianggap gagal meniru gaya seperti itu, namun atas kegagalan ini mereka malah dianggap menciptakan genre baru yang merupakan perpaduan antara Jazz dan R& B Amerika, dengan Calypso dan Mento yang terbilang musik tradisional dari Jamaika. Hasilnya ? adalah sebuah formula yang kita kenal sebagai Ska.

Era Ska ini berlangsung dari tahun 1962 hingga tahun 1966, yang kemudian Ska berubah tempo menjadi lebih lambat dan kental akan Soul yang akhirnya dinobatkan menjadi Rock Steady. Kemudian evolusi pun terjadi kembali, dan kini dikenal dunia sebagai Reggae.
Yang menghubungkan Ska di Jamaika dengan sejarah budaya skinhead adalah rude boy, sekelompok anak muda yang terpikat akan janji muluk tentang kemakmuran setelah kemerdekaan Jamaika. Hal yang menonjol dari Rude Boy adalah gaya mereka yang rapih, elegan dan tampil cool lantaran uang yang mereka dapatkan dihabiskan untuk membeli setelan jas, sepatu kulit hitam, topi pork pie dan kaca mata hitam (sebuah antitesis terhadap latar belakang mereka yang terbilang miskin). Rude Boy menjadi kaum urban besar-besaran dari kota seperti Negril dan Port Royal menuju Kingston (Ibu Kota Jamaika). Namun disana mereka tidak mendapatkan hidup yang layak lantaran skill dan pendidikan yang rendah juga langkanya lapangan pekerjaan pada saat itu. Ya, dan Rude Boy pun menjadi pengangguran, terpaksa bertahan hidup dengan menjadi preman jalanan dan terlibat kejahatan terorganisasi. Tinggal didaerah kumuh seperti Trench Town dan Orange Street yang sarat akan masalah sosial (perdagangan ganja, tawuran antar gang). Gaya hidup ini membuat mereka kasar dan tangguh
(Rough & Tough). Terbiasa dengan kejahatan dan kekerasan juga ikut mengambil andil dalam istilah Rude Boy yang bisa diartikan sebagai preman jalanan. Berkeliaran di Kingston dengan belati dan pistol dibalik setelan jasnya, ditolak masyarakat karena mereka penjahat. Rude Boy itu tangguh seperti singa dan kuat layaknya baja (Derrick Morgan - Musisi). Rude Boy adalah penikmat musik Ska, hal ini dikarenakan musisi-musisi Ska itu sendiri berasal dari daerah kumuh (ghetto) yang senasib dengan mereka. Ska adalah pemberontakan dan musik kelas bawah.

VANDALISME RUDE BOY
Tahun 1966 setelah berubahnya Ska menjadi Rock Steady, dan setelah ekonomi Jamaika kian terpuruk. Rude Boy semakin menjadi-jadi dengan terus melakukan kekerasan dan kejahatan. Semakin parah ketika politisi menjadikan mereka sebagai tameng untuk kepentingan politik yang berakibat pertarungan antar Rude Boy sering terjadi karena masing-masing membela kepentingan politik tuannya. Kingston menjadi medan perang. Opini publik langsung menyerukan penangkapan terhadap Rude Boy, menghakimi, dan melucutkan senjata secara besar-besaran. Rude Boy dijebloskan kepenjara tanpa proses pengadilan yang benar, dan politisi yang mereka bela malah memojokkan mereka. Para musisi Ska yang punya hubungan erat dengan Rude Boy pun memberi respon dengan mencipta lagu yang membela Rude Boy sekaligus melakukan penyadaran terhadap mereka melalui lirik-lirik lagu, antara lain :
1.      007 Shanty Town (Desmon Dekker).
2.      Too Hot (Prince Buster).
3.      Tougher Than Tough (Derrick Morgan).
4.      Cry Trough (Alton Ellis).
5.      Rudy, a message to you (Dandy Livingstone) yang dipopulerkan kembali oleh The Specials.

Keadaan Jamaika yang galau membuat banyak penduduknya berimigrasi ke Inggris dengan harapan hidup lebih layak. Diantara para imigran ini Rude Boy dan beberapa musisi turut serta dan secara tidak langsung membawa budaya kulit hitam Jamaika terutama musik Ska, Rock Steady, dan Reggae ke Inggris. Musisinya antara lain :
1.      Laurel Aitken (God Father of Ska).
2.      Rico Rodrigues (pemain trombone yang juga mantan personil The Skatalites).
Dalam gelombang imigrasi inilah mereka bertemu dengan budaya anak muda kulit putih Inggris yang menamakan dirinya Mods.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar